Selasa, 25 September 2012

Celebrating the First Year of Motherhood



Celebrating Little Big Rei's first birthday (which is today) means also celebrating my first year of motherhood. In fact, mother's day for me is today. I could've already been called a momma since detected pregnant though, but the date of Rei's arrival is more momentous.

Today, in the set mother's day, I lead myself to reflect:

Have I been a successful and happy momma? or the poor momma with failures?
Have I been enjoying the first year, counting things as blessings or 
have I been too much complaining?
Have I been an expert in dealing with motherhood stress and blues?
Have I been accepting or regretful of all the sudden personal changes: body, thoughts, emotions, career, time, sex/sexuality, life priorities?

My flash-back drew the good and bad times. There are ups and down, which shows that momma is a human. During the first year, I was cranky. I yelled. I cried. I was scarily mad. I complaint. Albeit, I smiled, I laughed, I sang and I praised. I've been going through the first year with so much confusions, about myself and about the roles. Yet, I learned from scratch. And here I am, ...  staying learning.


I came to the conclusion that there is in fact no constant state of motherhood. And that is why I hate the construction of The Perfect Mom. Thus, demanding momma(s) to be always happy and smiling while letting her struggling to deal the awkward situation by her own, is rather a crime.

Nevertheless, the reflection questions also lead me to grasp the bright sides. There are so much to rejoice in this mother's day. Three celebrations at least. The first one is about myself. I'm feeling positive about being a mother. The second one is the outcome. Yeah, the little boy. Starring at the sleeping Rei at this moment, reflecting on how well he grows, has moved me to congratulate myself as the outstanding momma. That is how my beloved Addies evaluated me. Finally, the third one is the satisfaction on the balance relationships between motherhood and fatherhood, with all the divisions of power and roles. I highly respect Addies for this. He has made me desirably wanting to write about the Measures of a Father.

So yeaayy, congrat me!




Lilypie Birthday Wish!

Blog ini menggunakan Lilypie sebagai pengingat tentang lamanya saya dan Addies menikah, tentang usia Little Big Rei dan lamanya saya menyusui. Hari ini si Lilypie mengingatkan bahwa Rei is exactly one year old. Ada birthday wish juga dari Lilypie!

Untung saya ngeh, jadi saya print screen dan paste di post ini.


Dan sayapun telah menyusui Rei selama 11 bulan, 4 minggu dan 2 hari.

Pernah ada pembaca blog yang memuji dan bertanya bagaimana membuat that cute milestones. Gampang, kok! Masuk saja ke lilypie.com dan ikuti instruksinya. Heheheh *males buat tutorial.

Happy First Birthday!


Celebrating birthday at Ragunan Zoo

Time flies! 
Wasn't he just out of my tummy, reddish, cranky, crying for hugs and milk? 
Today he's one year old already. 
Happy birthday, Little Big Rei! 
Welcome to toddler years.
*emaksiap2tambahkurus.

Senin, 17 September 2012

Buah-buah Asing dari Kanada

Sebelum ibunda meninggal, kakak saya yang menetap permanen di Kanada datang untuk merasakan merawat ibu saya. Dia dan suami berada di Indonesia sekitar tiga minggu.

Kami kedatangan buah-buah asing dari negeri itu. Inilah oleh-oleh buah-buah merah maroon dan biru tua yang eksotis dan cenderung masam.



Buah yang biru kehitaman itulah yang bernama Blueberry. *Oooh ini toh blueberry, heheh, norak*. Buah kecil ini cenderung lebih manis dibandingkan buah yang lain. Lalu saya buatkan es krim yoghurt blueberry. Sayang, fotonya lupa diambil :D

Buah yang sedikit lebih besar dari blueberry, berwarna merah maroon dan punya batang buah yang panjang adalah buah cherry. Ini mah tidak terlalu asing ya.

Berikutnya adalah buah Plum. Di foto, ada di tengah depan dan kiri. Ukurannya seperti tomat. Yang satu warnanya maroon. Satu lagi berwarna kuning kemerahan. Beda yah dengan buah plum ungu yang sering ada di supermarket sini.

Nah, buah yang berada di belakang plum, yang bentuk dan warnanya seperti apel Fuji adalah buah Nectarine. Menurutku, buah ini yang paling spesial, karena wangi dan rasanya khas sekali. Manis dan asamnya betul-betul khas deh. Yummy!

Dari warnanya dapat diketahui bahwa semua buah asing ini baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan dapat membantu mencegah kanker. Sayang sekali, karena masamnya, tak ada satupun yang dapat dimakan oleh ibu saya. Kemoterapi telah memperburuk kondisi maag-nya. Begitu juga Little Big Rei tidak terlalu doyan mereka karena masamnya itu :-(

Kamis, 13 September 2012

Baby-led Weaning Part 7: Daur Ulang

Mulai usia 9 bulan,  Little Big Rei sudah makan di high chair (HC). Dulu saya tidak mau mendudukkannya di High Chair, karena makanan yang jatuh ke lantai tidak bisa dipungut lagi. Jadi, saya dudukkan dia di matras. Makanan yang jatuh akan saya pungut untuk saya makan *pemulung mode on*.  Hari lepas hari, Rei (sekarang 11 bulan), semakin meningkat kecerdasan makannya. Makin sedikit makanan yang jatuh dari tangan Rei. Yang jatuh dari high chair ke lantai ya direlakan saja.

Saya jadi ingat, ketika Rei masih makan di matras, saya suka daur ulang makanannya menjadi makanan saya. Saya buatkan nasi bakar ini, terutama bila menu Rei dari bahan ayam dan daging sapi.



Tinggal tambahkan garam, lada, bawang putih, cabe rawit iris dan kemangi. Tumis adonan nasinya dengan mentega. Bungkus di dalam daun pisang dan panggang di atas frying pan. Yummy!



Selasa, 11 September 2012

Jagoan Selang

Little Big Rei (11 bulan), sangat terobsesi dengan selang. Sejak pertama kali melihat Ompung Doli (kakeknya) menyiram tanaman, dia jatuh cinta dengan barang itu. Tiap kali ompung memegang selang dan air muncrat keluar dari lubangnya, Rei akan menatap peristiwa itu dengan penuh makna.

Minggu lalu, si Ompung pergi ke Medan. Tugas menyiram tanaman harus dialihkan ke orang lain. Di suatu sore, saya pergi ke taman, bermaksud menyiram tanaman. Saya taruh Rei di atas rumput. Ternyata, dia yang ingin jadi tukang kebun. Hmmm, why not gving Rei a chance to do it? Check it out!


"Bosan makan rumput, momma! Aku mau main selang."

"Hmph, aku harus bergerak sendiri. Kayaknya di sini deh tempatnya."


"Yup, di lubang ini!"




"Ahaaa! Kutemukan selangmu Ompung!"

"Kamu lihat ya, aku bisa membuka selang ini. Simsalabim!"


"Tarrraaa!"


"Aku bahkan bisa menambah derasnya, ..."

"...dan membuat efek hujan."


"I'm a water mania, momma!"


Setelah mengamati Ompungnya menyiram bunga kesekian kali, akhirnya Rei bisa menemukan tempat selang (di lubang) dengan merangkak, menarik selang, memutar klep, menyemprot dan membuat efek hujan. Asli, ini prakarsanya Little Big Rei. Momma berperan pada bagian ternganga-nganga dan terheran-heran. Kok bisa ya bayi 11 bulan berinisiasi untuk menstimulasi dirinya seperti ini? Sisanya, momma cuma mengikuti dan memfasilitasi intuisinya.  

Selamat berkebun, nak!