Apakah anak BLW bisa beraksi GTM (gerakan tutup mulut)? Jawabannya bisa banget! And it's surprising because by winning such BLW method, I thought I would have never met this classical problem.
Dalam kurun satu bulan di bulan April lalu, Little Big Rei mengalami banyak ujian, antara lain berturut-turut mengalami:
- Dermatitis Atopik yang disertai flu dan konjungtivitis (mata merah)
- Roseola Infantum, dari infeksi virus herpes 6
- Flu
- Flu lagi
Setiap kali salah satu momma atau poppa pergi ke luar kota, kekebalan Rei sepertinya menurun (mungkin karena merasa kehilangan), jadi mudah kena penyakit dan terinfeksi virus. Kalau sakit, Rei sulit sekali makan. Tidak mau duduk di kursi makan, maunya digendong jalan. Tidak mau makan sendiri, maunya disuapin. Akhirnya metode baby-led weaning dikesampingkan dulu. Berat badan Rei turun sekilo, jadi kelihatan kurus dan seperti bukan anak kecil berbadan besar (Little Big) Rei lagi.
Jangan tanya perasaan saya. Yang pasti tidak enak, campur-campur antara sedih, stres, bingung, tetapi yang terbesar adalah perasaan bersalah karena sudah mulai aktif bekerja dan sering meninggalkan Rei. *
loh kok jadi curhat?
Kembali ke topik. Tenang dulu para emak, problem GTM pada Rei bukan pada metode pemberian makan (konvensional atau BLW) tetapi karena kondisi fisiknya. Setelah sakit berlalu, Rei kembali semangat makan kok. Sekarang Rei malah tambah lancar menggunakan sendok dan garpu ;-)