Senin, 25 Juni 2012

Dear Little Big Rei, ...

...

Kemarin kau tepat 9 bulan. 
Lihat dirimu, sayang. 
Perkembanganmu hari lepas hari.
Hebat sekali kau, nak!
Kaulah anugerah terindah momma, tahu?

Momma mau bilang sesuatu.
Aku tak pernah berdoa agar kau berbakti padaku, nak.
Lagian kau tak pernah minta dilahirkan, kan?
Mengapa diberi tanggungjawab seberat itu?
Aku tak mau cari keuntungan darimu.
Mari, kutanggung itu.
Aku yang akan mengasuh dan membimbingmu.

Momma cuma punya satu permohonan.
Kalau sudah sedikit besar, sudah bisa berjalan dan berlari.
Please Rei sayang, makannya ngga lari-lari.
Ngga harus digendong, keliling taman.
Ngga ditungguin sembari main sepeda.
Dan ngga mingkem.
Please, it's no no for momma. Itu horor.

Makan sendiri, haphaphap!
Aku tahu kamu pasti pengertian, sayang.

Selamat ulang bulan ya,
Salam sayang,
Momma

Sabtu, 23 Juni 2012

Lupakan Sejenak Mainan Bayi


Langit, semilir angin dan air. 
Pohon yang bergoyang, buah, daun, cabang dan rantingnya
Gerak lalat, semut dan kupu-kupu. 
Kicauan burung dan eongan kucing. 
Potongan makanan: sayur, buah, paha ayam.
Barang-barang orang dewasa: buku, kabel, tali temali, handphone, Android pad,dll

Little Big Rei tergila-gila dengan semua itu. Bermain dengan mereka.
Mendengar, meraba, mengamati, merasakan.
Menggenggam, menghisap, mengunyah.

Ini kaktus, nak!

Sebaliknya, Rei cepat bosan dengan mainan bayi. Sudah sadar pula bahwa diberi mainan bayi sama artinya bahwa sebentar lagi ditinggal emak *masak, nyuci, mandi, makan*. Jadi dia terima mainan itu dengan mewek.

Suatu saat, di atas pangkuan saya, Rei pernah ternganga dengan semprotan air dari selang yang dipegang ompungnya. Matanya tak berkedip melihat dan mendengar air muncrat yang membuat tanaman bergoyang. Rei telah menginspirasi saya untuk memandikannya di bawah pancuran air, tidak di bak yang airnya sudah diisi. Dia begitu semangat, tertawa cekakak cekikik. Matanya berkilat. Tangannya meraih air yang mancur, ingin menggenggam. Kakinya bergerak seperti lele dumbo.

So I’ve been thinking lately about how babies actually could stimulate their cognitive and motor. 

Sesungguhnya kita tidak perlu membeli mainan bayi yang mahal dan sophisticated, tidak perlu meng-update mainan bayi tercanggih dan terbaru. Lupakan sejenak the stupid toys berbunyi krincing-krincing atau tetot-tetot. 

Bayi dapat menstimulasi kognitif dan motoriknya sendiri, belajar yang natural di sekelilingnya. Tinggal amati ke mana mata, tangan dan kakinya mengarah dan mengikuti intuisinya. Orang dewasa hanyalah fasilitator.

Oh, Little Big Rei, I have been learning a lot from you ;-))

"Kalau ini adenium, sayang".

"Sebentar lagi, momma panen cabe nih."
Rei suka sekali bunga ini *momma gak tahu namanya*.




Minggu, 17 Juni 2012

Selamat ya, Para Ayah!

Hari Ayah Internasional. 
Figur dan citra Ayah masa kini adalah yang cinta dan sayang keluarga, tidak malu menggendong dan mengasuh anak. 
AYAH masa kini adalah yang BERPARTNER dengan istrinya soal ASI, karir, pekerjaan domestik, pengasuhan anak, peran sosial, dll. Bukan selalu merasa ingin di atas. 'Kemachoan' dan kekerasan tidak ada dalam kamus mereka.
Selamat ya, para Ayah! Anda semua sama pentingnya dengan para Ibu.
 

Minggu, 03 Juni 2012

Baby-led Weaning Part 4 - Food Package for Baby 6-7 mo

Menurut metode Baby-led Weaning, bayi usia 6-7 bulan sebaiknya menyantap makanan utuh (tanpa dihaluskan, dihancurkan dan dicampur-campur). Ini dilakukan agar bayi belajar merasakan tekstur dan rasa asli makanan dan juga untuk mempermudah deteksi alergi. Bayi dibiarkan atau diberi kesempatan meraih potongan makanan, menggenggam, mengenyot, menghisap sari-sari dan mengunyah makanan. Selanjutnya, bayi usia 8 bulan ke atas dapat memakan makanan yang dicampur-campur atau diresep. Tujuannya tetap sama: makan sendiri.

Begitulah Little Big Rei, selama 2 bulan (di usia 6-7 bulan), diberikan makanan utuh. Asyik buat momma, yang selama dua bulan, hanya memotong-motong, rebus-rebus, kukus-kukus. Belum ribet dengan buku resep dan internet resep.

Kesimpulan saya tentang Rei adalah dia tidak suka makanan asam.

Yang asam: apel red-delicious, kiwi, belimbing dan mangga Indramayu. Akhirnya momma yang makan.

Rei tidak suka apel red-delicious atau washington, tetapi suka apel Fuji. Dia juga tidak suka mangga Indramayu, tetapi suka mangga gedong, yang jauh lebih manis. Pembelajaran: banyak sekali jenis mangga dan saya harus selalu beli mangga gedong gincu yang matang dan wangi.

Makan mangga gedong
Rei tidak suka asam, tetapi Rei tidak begitu bermasalah dengan rasa pahit, misalnya ketika makan sawi pahit, pare dan jeruk baby (ada sedikit pahitnya). Meski tampak merasa kepahitan, dia tetap coba-coba makan pare. Sedangkan kalau sudah mengetahui makanan tertentu rasanya asam, dia betul-betul tidak mau menyentuhnya lagi.


Makan pare
 Rei paling suka makanan yang banyak airnya (juicy).

Kesukaan: melon, semangka, buah naga. Mangganya asam.
Catatan: Lihat kaki mungilnya. Dia sedang menunggu kapan bisa makan. Payah, momma jeprat jepret ajah.

Makanan yang terlalu lembek akan dibejek-bejek oleh Rei, dan tidak terlalu diminati untuk dimakan. Misalnya: tahu, tempe dan kentang kukus.


Sehabis makan tahu, Rei batuk. Momma parno itu alergi. Akan diberikan lagi nanti kalau dia sudah di atas 9 bulan.

Ada pengecualian. Rei suka alpukat, meski lembek. Ternyata betul kata Gill Rapley (si pengembang metode Baby-led Weaning). Alpukat bisa dipotong seperti ini. Kulit di ujungnya dipotek sedikit supaya dagingnya bisa dimakan. Rei bisa membedakan mana daging dan mana kulit lho. Bayi itu memang cerdaaass ;-))

Pilih alpukat yang matang, tetapi tidak terlalu matang. Potong dengan kulitnya.
 
Tadinya Rei tidak terlalu suka kentang kukus. Terus saya beri sedikit rasa *nyuri start nge-resep*, mencampur kentang dengan bawang putih dan oregano sebelum dikukus. Ternyata dia sukaaaa.


Kentang + bawang putih + daun oregano kering. Dikukus.
 

Ketika Rei batuk pilek, saya coba berikan buah bit yang kaya vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Tetapi dia kurang suka bit. Ketika disajikan dengan timun, yang diambil timun semua. Ketika diberikan bersama buah naga, yang diambil buah naga.

Bit dan buah naga. Ungu-putih.
Nah, ini sayur kesukaan Rei.

Buncis, sawi mini, brokoli. Dikukus


Tetapi sebenarnya buncis paling enak dipanggang atau sangrai di atas fry pan. Buncis yang dipanggang akan lebih gendut, banyak airnya, daripada buncis yang dikukus atau direbus. Gill Rapley memang menyarankan agar buncis dipanggang. Saya sudah coba dan Rei suka buncis panggang. Fotonya akan ada di posting lain tentang makanan dengan resep.


Rei juga suka lobak kukus.

Sayur labu juga kesukaan Rei. Dia belum suka tempe, soalnya lembek, jadi dia bejek-bejek saja.

Rei tidak suka ubi kukus, karena padat, lembek dan kayaknya 'seret' di leher. Ketika diberikan ubi tanpa makanan pendamping lainnya, dia tidak terlalu mau makan. Ketika disajikan dengan brokoli, dia pilih brokoli.

Tetapi kayaknya sajian ini terlalu kontras ;p

Sekian dulu bahasan food platter-nya Rei. Kalau ada foto makanan yang luput di-upload, akan disusul. Menyusul pula posting tentang makanan Rei saat usia 8 tahun, yang sudah pakai resep dan campur-campur. Ciaaoo!