Pasti para mama sudah mencoba berbagai posisi menyusui dan akhirnya menemukan posisi paling enak buat dedek bayi. Posisi dan gaya menyusui akan berubah-ubah sesuai perkembangan fisik bayi. Makin panjang bayi, makin sulit kegiatan menyusui, karena tanpa sadar kakinya bisa terlipat di alas (mis: kasur) dan bikin bayi gak nyaman.
Untuk newborn, ada para mama yang dibantu dengan bantal menyusui (bansui). Sayangnya saya telat tahu tentang bansui ini dan sejak bayiku lahir, aku menyusui pakai bantal alakadarnya. Saya masih inget, ada masa-masa menyusui yang bikin pegel. Tapi syukurlah, aku ngga merasa menyusui adalah beban, termasuk di saat bayiku sedang growth spurt, karena hasilnya bayiku montok dan chubby.
Kalau baca The Baby Book by Dr. William Sears, ada juga lo para mama menyusui yang frustasi dengan menyusui maraton spt di saat growth spurt. Nah, supaya ngga jenuh, mama perlu berganti-ganti gaya menyusui. Agar mama-baby sama2 happy.
Gaya menyusui yang saya coba adalah:
1) Menyusui di kasur, dengan duduk bersandar di sandaran bed atau bantal yang ditumpuk-tumpuk menjadi tebal. Punggung harus nyaman. Dedeknya dielus-elus, ditepuk halus pantatnya dan dinyanyikan lagu yang saya karang khusus untuk dia. Posisi ini paling mantap saya lakukan di malam hari.
2) Menyusui sambil tidur menyamping. Ini posisi yang kerap dilakukan para mama yang masih sakit sehabis operasi cesar. Saya sendiri sudah jarang milih posisi ini karena ASI sering mengalir deras. Dalam sekali menyusui, saya bisa merasakan lebih dari tiga kali let down reflex (akan saya bahas di artikel lain). Jadi saya takut kalau menyusui sambil tidur, susunya menyemprot ke hidung dan mata bayi. Biasanya posisi ini masih dilakukan di siang hari dan saat saya ngantuk berat. Saya pilih payudara yang sudah dihisap beberapa kali, yang kemungkinan let down reflex nya kecil.
3) Menyusui sambil baca buku atau majalah yang berhubungan dengan pengasuhan bayi. Kelebihan gaya ini adalah saya mendapatkan banyak ide untuk memperbaiki kualitas perawatan anak saya, dan semakin merasa sayang dan mendekap erat anakku setelah menyusui.
4) Menyusui sambil jalan (di dalam rumah ya!). Nah, yang ini paling unik dan paling disukai oleh saya dan juga bayiku. Selain saya bisa melakukan kerjaan lain, saya tidak jenuh nongkrong di satu tempat. Dedek juga suka nenen disertai goncangan lembut. Biasanya bola matanya berputar untuk melihat-lihat hal yang menarik di sekitarnya. Ini sekalian melatih penglihatannya. Untungnya ayah dan suami saya oke-oke aja saya berkeliaran sambil menyusui tanpa celemek menyusui (nursing apron). Pikir mereka: “namanya juga mama cuek”.
5) Menyusui di kursi goyang. Ini dipilih kalau si dedek pengen banget menyusui sambil jalan2, tapi saya sudah kelelahan. Jadi gantinya goncangan lembut dari kursi goyang. Saya juga bisa rileks di kursi ini dan keletihan jadi berkurang.
Untuk semua gaya menyusui, posisi pelekatan saya dan bayi tetap sama, yaitu: mulut bayi menghadap puting, perut dan dadanya nya menempel di perut saya. Kalo posisi bayi melintang, saya pegang pantatnya. Kalo posisinya seperti duduk, saya alas pantatnya dgn betis saya atau dengan bantal. Kakinya dedek selonjor.
Mau apapun gaya menyusui, kegiatan ini harus dilakukan dengan sukacita dan ikhlas sengantuk atau secapek apapun. Kalau hasil akhirnya adalah bayi yang sehat, kuat dan aktif, kegiatan menyusui akhirnya menjadi kegiatan favorit dari semua kegiatan perawatan bayi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar