Jumat, 27 Januari 2012

Suami Penentu Jenis Kelamin Bayi

Ternyata banyak orang tidak mengetahui bahwa penentu jenis kelamin bayi adalah laki-laki (suami). Perempuan (istri) sering disalahkan karena melahirkan bayi laki-laki melulu atau bayi perempuan melulu. Ini terjadi apalagi di keluarga yang budaya patriarkinya kuat, yang mengutamakan memiliki bayi laki-laki daripada perempuan, misalnya suku Batak *sebut suku saya sendiri aja deh*.

Masih ingat tidak waktu kita di bangku sekolah? Masa-masa paling indah, ya masa-masa di sekolah. Halahh. Maksudnya, masih ingat tidak waktu kita belajar biologi di bangku SMA? Ada pelajaran tentang kromosom manusia. Laki-laki memiliki kromosom XY, sedangkan perempuan memiliki XX. Setiap sperma (kecebong) laki-laki hanya memiliki satu kromosom: X atau Y (bukan X dan Y). Sedangkan sel telur memiliki satu kromosom X. Jadi, kalau kecebong X bertemu dengan sel telur X, maka pasangan suami istri akan menghasilkan bayi perempuan (XX). Sedangkan, bila kecebong Y bertemu dengan sel telur (X), maka bayi yang dihasilkan adalah laki-laki (XY).

Dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, manusia sekarang bisa meningkatkan probabilitas kelahiran bayi dengan jenis kelamin yang diharapkan. Misalnya: dengan memisahkan kecebong X dan Y, dan menembakkan salah satu kelompok ke arah uterus istri agar bertemu dengan sel telur. Kelompok kecebong X disemprot ke arah uterus bila pasangan suami istri menginginkan bayi perempuan, atau kelompok kecebong Y yang disemprot bila pasangan ingin bayi laki-laki.

Ada juga cara yang lebih natural untuk meningkatkan probabilitas ini, misalnya dengan mengkonsumsi makanan tertentu atau berhubungan seks dengan memperhatikan jadwal ovulasi istri. Saya tidak ingin membahas banyak tentang cara-cara ini, karena banyak kok artikel tentang ini di internet. Lagian, saya bukan pakar fertilitas. Silahkan di-googling.

Intinya, saya ingin menyampaikan bahwa perempuan memiliki rahim sebagai rumah berkembangbiaknya janin, tetapi kromosom perempuan bukan penentu jenis kelamin bayi. Sebelum mengomeli atau sinis kepada perempuan tentang kegagalan melahirkan anak dengan jenis kelamin yang diharapkan, sebaiknya pelajari dulu tentang pelajaran dasar tentang kromosom ini. Kemudian manfaatkan pengetahuan modern agar membantu terpenuhinya harapan memperoleh anak atau keponakan atau cucu dengan jenis kelamin yang diinginkan. Tetapi yang lebih penting, jenis kelamin apapun bayi kita, tetap disayang-sayang ah, jangan ditolak dong.

Gambar diambil dari sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar