Kamis, 19 April 2012

Baby-led Weaning Part 2: Rei’s Food and His Intolerances

Dengan pendekatan atau metode Baby-led Weaning, Little Big Rei (6 bulan, 23 hari) makan dua kali sehari, mungkin akan menjadi tiga kali sehari seiring bertambah usia dan kebutuhannya. Di pagi hari, Rei makan sayur dan di sore hari makan buah. Tetapi kadang jadwal ini bisa berubah tergantung kondisi.

Sejauh ini, Rei sudah makan:
Sayur: brokoli, kembang kol, labu siam, timun, terong, buncis, wortel, jagung bayi. Semua sayuran ini dipotong menjadi batangan  yang dapat digenggam dan dikukus. Buah: apel kukus, kiwi, melon, pear kukus, pisang, pepaya, jeruk baby, alpukat.

Rei paling antusias makan brokoli, jeruk baby, alpukat dan melon. Buah yang tidak disukai Rei adalah apel washington (apel berkulit merah ungu). Mengapa ya kalau makan apel kukus, Rei kurang antusias? Mungkin karena rasanya asam? Tetapi apel ini tidak menimbulkan alergi pada Rei.

Bersama poppa makan brokoli. Kadang-kadang poppa bandel, nyolong brokoli Rei.

Setelah konsultasi dengan DSA, Little Big Rei belum boleh makan telur paling tidak selama setahun dan belum boleh makan seafood, paling tidak selama dua tahun. Dalam beberapa posting sebelumnya, saya bercerita tentang menurunnya riwayat alergi pada Rei dari orangtuanya (lebih banyak dari poppa-nya). 

Sayur dan buah dikatakan oleh DSA sebagai less-allergenic food. Namun ternyata tidak terlalu demikian pada Rei. Kulit Rei ternyata sensitif terhadap getah. Rei intoleran terhadap terong dan labu parang. Setelah makan kedua sayur dan buah itu, ada banyak ruam merah di area kontak langsung, yaitu dagu, mulut dan pipi. Ruam yang disebabkan terong masih lebih besar daripada ruam dari labu parang. Menurut artikel ini dan ini, kontak langsung dengan terong oleh bayi atau toddler memang dapat menyebabkan ruam pada wajah. Terong memiliki konsentrasi histamin yang tinggi, serta protein dan pigmen potensi alergi. Karena reaksinya jelas dan cepat, saya tidak memberlakukan 4-day rule lagi, langsung STOP! Kasihan Rei.

Setelah makan terong kukus ini, Ompung boru (nenek) laporan ada ruam besar-besar di wajah Rei
Getah dari timun juga sedang diselidiki. Setelah makan timun, Rei berbintik merah (bukan ruam besar) di sekitar dagu dan mulut. Pemberian timun harus diulang lagi untuk melihat reaksinya. Selain itu, setelah makan pepaya, besoknya Rei pupup sampai 4 kali sehari, yang lebih cair dari biasanya. Saya belum coba memberikannya pepaya lagi. Kasihan nanti dubby—nya merah-merah karena keseringan pupup.

Di suatu hari Minggu, Rei berpiknik di Taman Wiladatika Cibubur, makan timun dan jeruk baby

Untuk buah yang teksturnya lembut dan sulit dipegang oleh Rei, seperti pisang dan alpukat, saya modifikasi teknik pemberian makannya. Buah pisang bisa dipegang oleh Rei. Sebelum dibuka kulitnya, buah pisang dicuci, kemudian dikupas sampai meninggalkan sedikit kulit di bagian bawah untuk dipegang Rei dengan tangan. Rei bisa mencaplok daging pisang di atasnya. Tetapi daging pisang akhirnya patah dan blenyek *apa sih bahasa yang tepat?*, jadi saya kerok daging buahnya dengan sendok silicon merk Tollijoy dan menawarkannya pada Rei. Kalau sudah melihat sendok favoritnya itu, Rei langsung cepat-cepat meraihnya. Daging pisang di sendok lantas dicaplok.

Sedangkan untuk alpukat, tangan Rei belum bisa merauk dagingnya yang lembut, meski dia sudah mengubek-ngubek alpukatnya. Padahal dia suka sekali alpukat. Akhirnya langsung saja saya tawarkan alpukat dengan sendok, tetapi tidak disendoki. Rei menyendoki dirinya sendiri. Mudah-mudahan teknik ini masih bisa disebut BLW. Yang penting buat saya, Rei belajar dan makanan yang terbuang minimal.


"Tolong doong, foto aku!'
"Buahnya lembut, tapi kok nyangkut ya?"
"Eeeeits... salah masuk!"


10 komentar:

  1. momma eve,, numpang ngikutin blognya yaa,, soalnya Baby Cheryl 6days to 6 months nih,,
    Pengen pake metoda BLW juga,, Abang Rei kayanya jagoan banget BLWnya :)

    Saya masih gak nyangka Rei udah bisa nyendokin alpukatnya di usia segituu,, :)



    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mom, thanks sudah berkunjung. Itu Rei gak nyiduk alpukatnya sendiri. Aku nyidukin terus dia ambil sendoknya dari tanganku, baru dia masukkin ke mulut. Selamat mencoba BLW ke Cheryl ya mom. Jangan ragu2 pakai BLW. Sungguh bermanfaat utk bayi dan ortu :-)

      Hapus
  2. Salam kenal mom, sy lg tertarik nih dengan metode BLW ini. emang agak sedikit terlambat kali ya, soalnya si kecil udah mau 8 bulan nih. Mau tanya nih, emang bayi gak akan tersedak ya dikasih finger food kayak gini ? Soalnya sy beberapa kali ngasih finger food, suka ngeri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mom Rimrim, tiada kata terlambat! Ketakutan memulai BLW biasanya krn soal tersedak itu. Si kecil selama ini kalau dikasih finger food gimana mom? Apakah tersedak? Tersedak atau melepeh? Biasanya sih bayi BLW itu melepeh (bukan tersedak), tp spt kelihatan tersedak dan sering disangka tersedak. Melepeh itu sensor yg baik, krn sebetulnya gak ada bayi yg akan menyakiti dirinya sendiri, dgn memaksa menelan potongan makanan yg kegedean utk kerongkongannya. Kalau kegedean, dia melepeh. Bayi itu sungguh cerdas lo mom. Aku menyaksikan sendiri. Yang penting diberikan dulu kesempatan utk makan sendiri. Bayi akan mencari cara beradaptasi. Selamat ber-BLW yaa.

      Hapus
  3. mom, boleh taukah porsi BLW untuk anak 6month...secara baby ku baru aja ikutan BLW tapi kok makannya sedikit ya... kalo makan ubi cuma separuhnya.. zuchini ya cuma dibenyek2 diisep2 gt... thank u mom...

    BalasHapus
  4. Gak papa mom, wajar bebi nya makan dikit krn msh tahap eksplorasi, ngisep2, mengenal tekstur n rasa. Selama usia 6-12 bln, bayi makan bukan utk kenyang, tp utk belajar dan bermain. Makanan yg utama msh ASI. Ini yg membedakan antara BLW dgn metode konvensional (pure/bubur). Bayi yg memutuskan kpn mau makan, kpn berhenti makan, suka n tdk suka mkn yg mana. Jg tdk ditargetkan hrs menghabiskan sekian ml spt metode puree/bubur. Makan separuh ubi sdh lumayan tuh mom. Rei dulu cm mkn 3 kuncup brokoli di tahap2 awal. Cek BB bayinya saat ini normal gak mom? Semangaaat yaa!

    BalasHapus
  5. hmmmm..bener2 bikin pengen nyobain nih si BWL..huaaa..kalo liat2 macam abang rei nih...bawaannya pengen tak cubit2..gemeeezzzzz..montok amat sih..:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal momma Novie. Chubby ya? Sekarang Rei sudah 2.5 tahun momma. Chubby nya sudah lengser heheheh.

      Hapus
  6. momma...benar2 takjub liat abang Rei pinter bgt BLW nya.
    jadi minder...skrg anak sy 19 bulan masih sy suapi :(
    itupun makannya dikit banget dan mengalami kemunduran.
    males banget makan nasi
    mau mulai BLW sekarang tapi takut tersedak krn ga bs ngawasin sendiri,
    pencernaannya memang tidak sehebat anak2 lain. kalau kebetulan bisa makan agak banyak, kemudian langsung heboh lari sana lari sini, makanan yg udah masuk tadi pasti langsung keluar lagi :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat ya mba Marlina! Kalau baby makan sedikit, berikan makanannya lbh sering. Kalau ngga suka nasi, berikan karbo lainnya (kentang, ubi, pisang, dll). Gak wajib nasi mba. Kira2 bayinya suka makanan apa nih?

      Hapus