Kamis, 19 April 2012

Baby-led Weaning Part 3: The Funny Things


Melihat Little Big Rei mengenyot-ngenyot dan belepotan dalam acara makan rasanya sudah lucu sekali. Tetapi beberapa kejadian menambah kelucuan, misalnya Rei pipis dan pup di tengah acara makan.

"Hmmm, momma, kayaknya aku pupup deh ..."

Rei biasanya hanya pakai celana pop, tidak pakai popok, kecuali saat berpergian dan tidur di malam hari. Karena Rei masih dipangku ketika makan, baju saya ikutan belepotan urin dan pupup. Kalau pipis, biasanya saya biarkan saja sampai acara makan berakhir. Lagian saya sudah terbiasa ikutan belepotan. Tetapi kalau pup? Waduuh,  kasihan dia dan saya tidak nyaman. Terpaksa saya pause dulu untuk me-lap patpat-nya dan ganti celana baru. Biasanya dia kesal karena acara makan jadi terganggu. Sebenarnya saya agak was-was bila Rei pupup di tengah makan, khawatir bila itu reaksi intoleransi makanan secara langsung. Tetapi saya sendiri belum merasa jelas jawabannya. Apa mungkin dia terlalu excited? Saya kalau sedang excited tentang sesuatu, langsung mules-mules dan finally end up in the toilet! Hahaha. Jangan-jangan Rei menurunkan bakat ini.


Rei juga bisa tiba-tiba ngantuk di tengah acara makan dan merengek-rengek. Makanan dilempar-jatuhkan. Tadinya saya bingung apakah karena tidak doyan atau kenyang. Tetapi Rei nyeruduk-nyerudukkan kepalanya ke payudara saya, ternyata minta nenen dan diboboin. Oalaaa, padahal sebelum acara makan, dia sangat bersemangat *indikasi semangat: kakinya nendang-nendang*. Acara makan langsung dihentikan dan diganti acara bobo. Akhirnya saya yang jadi trash bin, makan makanannya, merasa sayang bila terbuang.


Kebalikannya, Rei juga bisa tertawa ngakak geli di tengah acara makan. Ini karena ulah si kakak Revani (keponakan saya) yang suka mengajak bernyanyi, mengoceh dan beratraksi di depan Rei. Jadi sambil mengunyah, Rei bisa tergelak-gelak. Saya ikutan geli, tetapi khawatir juga bila Rei tersedak. Sedangkan, Reva yang berusia 4 tahunan, sungguh tidak bisa dilarang untuk tidak mengganggu Rei bila sedang makan. Diajak makan bersama juga tidak mau karena perutnya sudah kenyang setelah makan di sekolah.

Gusi Rei sudah mulai gatal, jadi dia lampiaskan pada makanan. Dia gigit-gigit makanan dengan gemas. Seperti dibahas pada posting BLW part 1- Lancar dan Berantakan, Rei bisa memotong makanan keras dengan gusinya, seperti daging melon hijau (yang dekat kulit buah). Syukurlah, ada pelampiasannya, daripada puting PD saya yang digigit-gigit, wataaaww sakitnya mana tahan. Biasanya saking gemasnya, sambil menggigit makanan yang dipegang, Rei mengepalkan tangan satunya lagi yang kosong (tanpa makanan) dan menggoncang-goncang kepalannya, bagai bergaya Briptu Norman dengan lagu India-nya. Hueheheh. 

Begini kalau Rei lagi gemas
Ketika Rei selesai makan, sambil merapikan makanan sisa, saya masukkan satu-satu ke mulut saya *pemulung mode on*. Ada makanan yang masih utuh, ada yang sudah tercabik gusi Rei. Ketika Rei melihat saya makan, dia meraih makanan yang saya pegang dan masukkan ke mulutnya. Wah, tidak ikhlas nih nak?.

Kadang Rei bisa tidak mood sama sekali untuk makan sesuatu. Setiap mengambil makanan dan memasukkan ke mulut, dia merengek-rengek dan melempar makanannya. Saya coba ganti makanan, tetapi dia tetap tidak bergairah.  Saya belum mengerti mengapa, tetapi akhirnya menyimpulkan: yah, namanya juga baby-led. Okelah nak, you’re the boss! Momma nurut saja. Kita maen-maen yuk.

2 komentar:

  1. Sam juga dulu suka begitu The, pup di tengah acara makan wakakakaka.

    BalasHapus
  2. hahaha, cute Sam. tapi Rei sampe skrg msh gitu poy. tp lbh jarang sih. normal gak ya?

    BalasHapus