Sejak Rei bergabung, acara ritual ngobrol di
malam hari, sebelum bobo, agak sedikit berbeda. Malam-malam yang dingin
di bawah AC, di dalam kelambu, kami ngobrol tanpa berpelukan
dan bermesraan. Ini karenaaa? Rei bobo di tengah-tengah, memisahkan kami
berdua :D.
Sebagian obrolan.
Blog
Saya: Di blog-ku, aku menceritakan tentangmu, sayang. Mau lihat dulu,
sebelum di-publish?
Addies: Itu blogmu, tulislah apa saja yang kau mau.
Saya: Ya iyalaaah. I have the
authority over my blog. I’m just testing you.
Outstanding
Saya: What do you think about how
I handle Rei?
Addies: Outstanding!
Saya: Am I a successful momma?
Addies: I said you are
outstanding. What else higher than that?
Anugerah
Saya (mengelus Rei): Nak, kaulah anugerah terindah dalam hidup momma, bukan poppa.
Addies nyengir.
Saya: Kaulah belahan jiwa momma, bukan poppa.
Addies senyam senyum.
Saya: Kaulah belahan jiwa momma, bukan poppa.
Addies senyam senyum.
Mati Gaya
Saya: Aku mati gaya, sayang. Kalau malem, Rei gak
bisa bobo kalo gak nenen. Mulutnya harus nempel ke putingku. Aku tidak
bisa baca buku, tidak bisa cek email, tidak bisa FB-an, tidak bisa
nge-blog.
Addies: Rei akan ingat itu semua sayang. Dia akan selalu berterimakasih padamu.
*Dialog ini beberapa kali berulang, sampai Addies membelikan Android pad, sebelum ada komplain lagi tentang mati
gaya. Sekarang saya bisa netek, sambil nge-net dan elus-elus Rei*
Andai aku poliandri
Sambil memikirkan tentang Aa Gym yang menikah lagi dengan Teh Ninit: enak banget ya bisa gonta ganti,
poligami, monogami, poligami, monogami. So this is why this conversation started.
Saya: Bagaimana kalau aku poliandri sayang?
Addies melirik.
Saya: Aku sudah punya ahli IT, kamu, yang sangat membantuku kalau lagi
benci teknologi. Aku ingin poliandri dengan dokter supaya kalau sakit bisa
langsung diobati. Juga sama pilot yang bisa membawaku terbang gratis ke
tempat-tempat yang belum kukunjungi. Dan dengan seniman, supaya ada yang
menghibur ketika bersedih.
Addies: Kamu tidak memikirkan Rei? *jutek*. Aku akan pergi jauh, berduaan dengan Rei. Bye-bye
Saya: Meninggalkanku? Ikuuuuutt.
Diam sebentar
Saya: Kalau perempuan poliandri, pasti kecaman lebih banyak datang padanya.
Coba bandingkan dengan laki-laki yang poligami … blablabla…
Addies balik badan: zzzz….zzzz…. *bobo*
Apa harapanmu?
Saya: Apa harapanmu di tahun kedua pernikahan kita, sayang?
Addies: Cari gaji yang lebih gede.
Saya: Apa hubungannyaaaa? *berharap ngomongin percintaan dengan istrinya*
Addies: Untuk Rei, sayang.Obrolan berlanjut di pagi hari setelah photo session.
Saya: Selamat hari ulangtahun pernikahan sayang. Apa harapanmu di tahun kedua ini?
Addies: Aku buru-buru sayang. Udah terlambat. Apa harapanku, lageee? *kebiasaan, gak bisa jawab pertanyaan sulit di timing yg mepet*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar