Akhirnya Addies memutuskan agar tidak memakaikan Rei clodi dulu, baik pagi maupun malam *apaaa? akukanyangcapekgantiincelananya?. Semua krim dan minyak distop. Kami juga tidak lanjut ke DSA lagi, takut diberikan krim-kram apalah yang menambah parah. Well, akhirnya saya sepakat. Rei hanya dipakaikan celana pop sepanjang hari dan malam.
Sebenarnya ada untungnya juga libur clodi sementara. Saya jadi tahu berapa pipis yang Rei produksi tiap hari. Kalau dihitung, saya ganti celana Rei rata-rata sebanyak 18 kali sehari *lapkeringet*. Belum ditambah pipis yang nyemprot dadakan ketika mandi atau ganti celana. Ini berarti Rei pipis tiga kali dari jumlah pipis standar yang dianjurkan dokter dan perawat (6 kali sehari). Rei memang sejak lahir heavywetter. Wah, ini juga berarti momma harus pergi belanja celana pop tambahan, sekitar 2 lusin *asik-asikshoppingtime*.
Setelah empat hari menjalankan metode urine handling ini, ternyata hasilnya memuaskan. Kulitnya tidak merah dan ruam lagi, seperti rejuvenating sendiri. Dibantu oleh rongga celana katun, kulitnya bernafas dan bagian keringnya mulai melembab. Rei juga senang sekali dipakaikan celana pop. Kakinya langsung diangkat-angkat, mau bilang kalau pantatnya lebih ringan tanpa clodi.
Yang tidak enak dari metode ini adalah celana katun yang terguyur pipis berasa basah di kulit, tidak berasa kering seperti popok kain. Jadi tiap kali pipis, Rei tidak nyaman, lalu merengek atau menangis. Saya dan Addies bergantian bangun keliyengan mengganti celananya. Akhirnya kami bertiga kurang tidur di malam hari. Dan di pagi hari, enam buah mata bengkak-bengkak.
Nah, malam ini saya sedang coba pakaikan clodi lagi, supaya Rei nyenyak tidur. Sekarang dia lagi ngorok. Selamat bobo, nak! Tapi siap-siap, clodinya sebentar lagi harus diganti ya :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar